Kamis, 28 November 2013

KETIKA BBM MENJADI 'MAINSTREAM'

BBM adalah sebuah media sama halnya seperti social media yang masih ngetrend saat ini sebut saja FB ataupun Twitter yang bertujuan untuk mempermudah interaksi dengan orang yang kita kenal maupun tidak kita kenal. BBM yang dulunya berbasis pada BlackBerry kini mulai beredar pada Android maupun sejenisnya. Dengan mudahnya kini mereka nyepik sana, nyepik sini, seakan BBM itu adalah tempat untuk menemukan jodoh mereka. Dan ketika CROSS bisa mengePING BB, ini merupakan sebuah keajaiban dunia yang ke-8 dalam sejarah umat manusia.

Andai saja BBM ada pada Sony Ericsson W890i, mungkin aku sudah turut ambil bagian dalam kompetisi nyepik-menyepik, modus-memodus, bahkan BBM sekarang banyak digunakan sebagai ajang promote atau bahasa gaulnya 'bc/broadcast' yang sama sekali gak jelas maksudnya, membuang waktu saja.

Andai saja di BBM ada toilet umumnya, mungkin setiap pagi aku turut ambil bagian dalam barisan yang berjuang demi kata "Hufft, leganya ..."

BBM adalah bagian dari kehidupan para remaja sekarang. Banyak hal negatif dan positif yang dapat kita jumpai. Banyak juga cara/taktik yang dapat kita terapkan dalam strategi nyepik-menyepik. Mereka lebih mementingkan BBMan daripada disuruh orangtuanya untuk membeli sayur di pasar ataupun beribadah. Seolah-olah mereka telah terdoktrin dan hanyut pada histeria semu yang ditawarkan.

Dan sekarang, BBM mulai dibagi menjadi dua bagian yaitu BBM bersubsidi dan non-subsidi. Entah apa yang terjadi selanjutnya pada BBM kedepannya, semua masih rahasia.

Tamat ..